ruangotun

Since I can't sing, here I write

LightBlog

Breaking

Rabu, 07 Maret 2018

Maret 07, 2018

#Event : Pelatihan Speech Writing and Public (FPCI)

Mantan Speech Writer Presiden, Dino Patti Djalal akan Memberikan Pelatihan Speech Writing and Public


Workshop ini melatih peserta menulis pidato dalam bahasa Inggris secara efektif, profesional dan menggugah sesuai dengan standar internasional. 

Duta Besar Dino Patti Djalal dikenal sebagai salah satu penulis pidato kenegaraan terbaik di Indonesia dan pidato-pidato yang ditulisnya berhasil memperkuat daya tarik kebijakan, posisi dan prestasi Pemerintah Indonesia di dunia internasional. Salah satu pidato yang ditulisnya masuk dalam adendum buku "Words That Shook The World" — yang diterbitkan Richard Green dari Amerika Serikat, berisi kumpulan pidato terbaik di abad ke-21.

Workshop satu hari penuh ini akan memberikan pelatihan sbb:

1. Prinsip, Pedoman dan Tips Dalam Menyusun Pidato; oleh Dr. Dino Patti Djalal
2. Mengkaji Contoh-Contoh Pidato yang Efektif; oleh Dr. Dino Patti Djalal
3. Cara Melakukan Public Speaking dengan Baik; oleh Mark Zuckerman, mantan staf kampanye Presiden Barack Obama tahun 2008.
4. Simulasi Pidato oleh Setiap Peserta; oleh Dr. Dino Patti Djalal dan Mark Zuckerman. 

Biaya investasi: Rp. 2,500,000,- per peserta. (Hanya untuk peserta yang serius)
Untuk pendaftaran, silahkan menghubungi Zikri di +6281809038883 (WhatsApp only)

Salam,

Sekretariat Dino Patti Djalal - School of Diplomacy 
Mayapada Tower 1, Lantai 19, 
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 (Gedung Biru sebelum WTC)
TESTIMONI DARI PESERTA YANG TELAH MENGIKUTI PELATIHAN SPEECH WRITING & PUBLIC SPEAKING

"There is no way, no other place you will learn how to write speech, especially how to deliver it in front of people. You will learn from the best, from the former Ambassador of Indonesia to the US. It’s awesome and you will learn a lot of things here. Thank you." – David Sukma Putra, Kementrian Keuangan Indonesia

"They improve my skills during the workshop and I can elaborate the ideas that I had in my head and deliver it in a beautiful speech, technically. So, thank you to Pak Dino and all the mentors that I’ve met today, because without you maybe I can’t improve my skill like today." – Ayu Rahmatini, Universitas Indonesia

"This one-day course taught me a lot of new stuffs especially in practicing giving a speech. I was given out the tips and tricks based on the experiences and not only from theories that written in the books, but actually from Pak Dino himself. So, when we have the chance to write the speech and deliver it at the same time, we got the sense how to deliver a good speech. And especially they gave us the insight after we deliver the speech as well so we can improve the next days. Especially when they said that sometimes even a public-figure has to practice five times to get the speech right. So, it gave us more motivation."  – Sara Wayne, News Anchor Metro TV

"I’m personally interested with the speech writing and public relations because first it would be useful for my work as we have to do some publications in media. My impression for the course is fantastic. This one-day course is taught by the amazing and really experienced people. They speak from their experience; they know what they're talking about and they were very great in summarizing the important aspects of speaking into a condensed presentation. We also had opportunity to give speech and personally get judged and evaluated by the mentors, I think that give us more confidence and also knowledge of what it takes to make a good speech. This program is useful for anyone who wishes to engage in jobs that require public speaking or articulation." – Dhawal Ketan Doshi, NWP Retail

"There are so many things that I learned in this event and then I hope I can implement it in the next stages, in my future, to support my career." – Shintawati Elizabeth, Bank Indonesia

“Workshop ini sangat membantu saya untuk berani berbicara di depan umum, saya menjadi lebih percaya diri, dari saya yang sebelumnya malu untuk melakukan public speaking.” – Robby Bakharuddin, Universitas Indonesia

“Kelas ini sangat berguna untuk teman-teman yang belum begitu mahir dalam berbicara di depan publik. Yang sudah mahir pun juga saya sarankan untuk mengikuti workshop ini, karena workshop ini dapat mengembangkan kemampuan berbicara kalian.” – Jessica Nathalia Widjaja, Aktivis dan Entreupreneur

“Training ini diisi oleh mentor-mentor terbaik seperti Pak Dino, Pak Mark dan Pak Jamil, dan mereka benar-benar memberikan teknik dan meaningful insight yang bagus banget. Selama ini saya mengira speech itu hal yang menakutkan, tapi setelah diberikan tips dan trik di training ini ternyata speech itu merupakan hal yang bisa saya lakukan.” – Lusia, Diretorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan Indonesia

“I found it very useful for me, as a personal and as a staff at Indonesian Ministry of Finance. The facilitator is the best in the field and of course I recommend this course to those who work in sectors that required public speaking and speechwriting.” – Pandu, Kementrian Keuangan Indonesia

“Only one day but we got all the tools, all of the checklists to make a great speech, and we also got the chance to practice which was really great. Thank you Dino Patti Djalal - School of Diplomacy.” – Wina Wilanisa, Communication Specialist McKinsey and Company


#DinoPattiDjalal
#SchoolDiplomacy
Maret 07, 2018

#POE : Menyeduh Ampas (Sisa) Kopi, Mengaduknya dengan Belati




Waktu beranjak, tapi kakimu tidak bergerak
Tau apa engkau tentang aneka nyalak,
Anjing-anjing jalanan yang kau kerat
di leher mereka berbekas matamu yang nyalang
Kemarin sore ketika seduhan ampas kopi kau buang


Jalan-jalan masih kau cuci, dari aneka jejak pahit yang kau tinggalkan
Bagaimana bisa kau mencuci separuhnya
Ketika bahkan tak ada air atau sabun kau simpan
Separuh ke depan, bagian jalan mana lagi yang akan kau robohkan?
Tidak tahukah kau, bahwa diantara bongkahan aspal yang kau bongkar-ketimbang kau bersihkan
Aneka jasad berteriak-teriak serak
Memintamu menunggu sisa sapaan yang tengah dikirimkan-sapaan itu masih di jalan
Tapi kau tidak menunggu sapaan itu datang, setidaknya dengan meninggalkan pesan.
Maka semoga habis jalan, agar kau menghentikan semua yang kau upayakan
Supaya waktu beranjak, tapi kakimu tidak bergerak.
 

Bagaimana akan kau selesaikan tanda tanya mereka tentang:
(satu) Anakmu yang tak kunjung pulang, tahunan di hadang badai tengah malam
(dua) Suamimu yang ditidurkan angin pulau seberang, yang diam-diam orang gunjingkan
(tiga) Ibumu yang kau teriaki setiap hari sampai habis telinganya Ia potongi sendiri
(empat) Anak tetanggamu yang Kau puja-puji seumpama nabi.
(lima) Waktumu yang tengah kau bungkus dengan serbet kotak-kotak bekas cempal
Sudah berapa tahunkah kau hidupi dirimu sendiri dengan aneka kebencian yang kau kantongi : di kantung dastermu, celana katunmu, dan tentu saja (kantung) matamu.
Berapa kali kau menginterupsiku dengan semua hinaan
Dengan terus memunguti kembali bongkahan aspal jalan sambil meneriaki ku :
Tau apa engkau tentang aneka nyalak!

Menyedihkan adalah tentang dipaksamu untuk menganggapmu korban
Padahal di tanganmu belati dan tombak berlumuran aneka amis nanah yang memerah
(Mau bagaimana lagi, kau menolak menyebutnya darah)
Harus berapa kali lagi kau menangis di depan orang-orang
Supaya dikasihaninya engkau atas segala pengorbanan : percobaan pembunuhan
Segala upaya yang Kau banggakan, akan usahamu menyayat-nyayat
Anjing-anjing jalanan yang kau kerat


Jika Kau, diantara kesibukan harianmu, bersedia membaca ini
Maka ku mohon, menoleh sebentar ke badai tengah malam yang menghadang anakmu
Pun ke pulau seberang, yang anginnya menidurkan menantu ibumu
Pun kepada potongan telinga ibumu yang tercecer : Ah, sebagiannya dibawa lari anjing hingga perempatan jalan
Pun kepada Anak tetanggamu yang kini mengencingi anakmu setiap hari
Pun kepada cempal kotak-kotak yang berlubang akibat waktu yang tajam
Juga pada aneka kebencian jasad-jasad di belakang jalan
Menengoklah sebentar, waktumu tidak akan terlalu terbuang,
(Pembunuhan harianmu bisa menunggu sebentar)
di leher mereka berbekas matamu yang nyalang


Sore ketika kutulis ini, adalah sore yang sama
Ketika kepulan asap dapurmu kembali menarikku,
Menyesap di bilik dapurmu, lalu di tiap bilik kampungmu
Ku berdoa supaya habis jalan, agar tidak ada lagi yang kau bongkar,
Lalu kupandang caramu di dapur (menjaga apimu nyala) ku menarik doaku
Kuminta kau menyelesaikan tanda tanya, dan kau meneriakiku;
Aku lebih bersyukur kau meneriakiku dan tidak menyelesaikan satupun tanda tanya
Ketika kau menipu semua orang, sedang tanganmu terus menyayat leher anjing-anjing
Ku berharap dapat membersihkan belatimu, supaya semua orang paham.
Ketika kau menoleh, menghentikan sebentar kesibukanmu, nyawa anjing-anjing itu di leher
Aku malah mencekik sampai nyawa itu melayang menyusul jasad di jalanan tempo hari
-Barang kali kau ingat
Aku membawa kepadamu ampas kopi dari serbetku,
Kemarin sore ketika sisa ampas kopi kau buang


Lalu ku pungut- ku serahkan padamu- kau menerimanya- kau seduh- kau serahkan padaku- aku diminta menunggu;
Kau mendekatiku, menyerahkan belati dan memaksaku mengaduk.
Kopimu kuaduk, kuaduk pelan-pelan sampai warnanya memerah
Tak apa kopiku masam, asal belatimu kembali tajam.

Selasa, 20 Februari 2018

Februari 20, 2018

#EVENT : Lomba Menulis Gratis Februari 2018 Hadiah Jalan-Jalan ke Korea Selatan

Lomba Menulis Hadiah Jalan-Jalan ke Bali atau Korsel



Bagi teman-teman yang masih berstatus mahasiswa, KBRI - BNI Seoul adakan lomba menulis dengan hadiah menarik berupa paket jalan-jalan ke Korsel atau Bali. Buatlah tulisan yang menarik dan inspiratif tentang makna "Special Strategic Partnership". Sebagaimana diketahui, hubungan Indonesia - Korea Selatan, tahun lalu dinaikkan statusnya dari “Strategic Partnership” menjadi “Special Strategic Partnership”.

Lomba  tersebut diselenggarakan dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel dan sekaligus ultah BNI Cabang Seoul kedua.

Pemenang: 
Berjumlah 3 orang yang akan diumumkan pada Maret 2018

Hadiah:
Paket wisata ke Korsel (untuk 
pemenang  yang tinggal di Indonesia) atau ke Bali (bagi yang tinggal di Korsel).

Siapa yang bisa ikut?
Mahasiswa Indonesia (S1, S2, S3) yang berdomisili di Indonesia dan Korea Selatan

Syarat: 
- ​Membuat tulisan dengan tema "Memaknai Special Strategic Partnership dalam hubungan RI-Korsel"
- Tulisan sebanyak 500 kata dalam Bahasa Indonesia
- Kirim ke KBRI Seoul dengan email pensosbud.seoul@gmail.com
- Lampirkan copy kartu mahasiswa yang masih berlaku
- Paling lambat tanggal 28 Februari 2018

Selamat mencoba.
Sukses Selalu

Sabtu, 17 Februari 2018

Februari 17, 2018

#EVENT : WRITE TO CHINA 2018

WRITE TO CHINA 2018


Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menggelar kontes menulis esai, WRITE TO CHINA. Kontes ini menargetkan mahasiswa Indonesia yang cemerlang, berusia antara 18 hingga 25 tahun untuk menyampaikan pemikirannya mengenai Tiongkok dan/atau hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.

Pada tahun 2017, 20 pemenang Write to China telah menjalani serangkaian kegiatan di Provinsi Fujian, Tiongkok dan empat kota besar di Indonesia. Program tahun lalu juga diikuti oleh 20 mahasiswa asal Tiongkok, didampingi perwakilan pemerintah pusat kedua negara, dan media. Para pemenang mendapat kesempatan untuk mengikuti kelas di beberapa universitas, berdialog dengan wakil pemerintahan, serta mendapatkan pengalaman dengan berkunjung ke situs situs budaya dan sejarah yang ada di Tiongkok dan Indonesia.

Tahun ini, kesempatan emas bagi mahasiswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam diplomasi people-to-people antara Indonesia dan Tiongkok kembali terbuka! Untuk mengikuti kontes menulis esai ini, kamu hanya perlu mengirimkan esai terbaikmu sesuai dengan tema “Bagaimana Pendapatmu sebagai Pemuda Indonesia mengenai Tiongkok dan Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.” Kamu bebas memilih topik penulisan, misalnya, kamu bisa menulis pemikiranmu dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya, atau topik lainnya selama topik tersebut sesuai dengan tema di atas. Esai harus ditulis sepanjang 1000-2000 kata dalam Bahasa Inggris.
Selagi menunggu pengumuman pemenang, harap diperhatikan bahwa kamu harus memiliki paspor yang berlaku sekurang-kurangnya sampai November 2018, terutama jika kamu terpilih sebagai pemenang. Panitia tidak bertanggung jawab untuk mengurus paspor kamu. Akan tetapi, permohonan visa dan biaya perjalanan tidak akan dibebankan kepada pemenang. Jika esaimu telah selesai, segera lengkapi formulir pendaftaran yang tersedia di tautan bit.ly/writetochina18. Setelah itu, kirim esai terbaikmu dalam format Words (.docs) ke email writetochina@fpcindonesia.org sebelum 28 Februari 2018.

Ayo tunggu apalagi, daftarkan dirimu segera dan tulis esaimu sekarang!

Salam,
Sekretariat FPCI


#writetochina2018
#fullyfundedchina
#writetochinafpci
#fpci2018
Februari 17, 2018

#PERISTIWA : Tegal Banjir




After Jakarta, heavy rain also fell in the north coast area of Central
Java. The high rain intensity from Thursday (8/2) to Friday (9/2) 
caused floods in several areas in Central Java’s north coast, 
including Semarang. The rain also increased of the sea water level,
 drowning several regions. Among the flooded regions since Thursday
 (8/2) were Kendal, Pati, Kudus, Jepara and Semarang municipality.   
A number of areas in Semarang municipality was also drowned,
 among them was Mangkang Wetan village, Tugu Sub-district, 
Semarang. The perforated dam in Beringin river basin in that area 
caused the overflowing of sea water, flooding the whole region of 
Mangakang Wetan. The flood even drowned a villager’s house.


Landslide closes the roads in Banjarnegara and Tegal
The heavy rain that fell on Thursday (8/2) and Friday (9/2) also
 affected Banjarnegara regency. Landslide buried the road in 
Karangkobar Sub-district, Banjarnegara, on Friday (9/2). 
The road that became the main inter-provincial access was 
blocked by landslide for 200 meters. Consequently, the traffic was 
totally paralyzed.
The head of the information data center and public relations of 
National Disaster Mitigation Board (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho 
appealed the public not to get close to the landslide area, for 
another landslide could happen. “There’s a high potential of 
another landslide happening because of the increasing 
precipitation rate,” advised Nugroho on Friday (9/2).

Flood worsens in Tegal and Brebes
Other areas afflicted by the flood are Tegal District, Tegal City, 
and Brebes District. At least 15 sub-districts in those areas were 
drowned on Monday (12/2).
Based on the data by the local Disaster Mitigation Board (BPBD), 
a number of landslides also happened in several areas in Brebes 
and Tegal.
Based on the report of the Disaster Management Agency of Tegal 
(BPBD), flood occurred in the following villages:
- Dukuhwringin village
- Maribaya , Kemuning and Plumbungan village; affected 50 

families
- Sidoharjo village; affected 2,000 families


As stated by the BPBD, the flood was caused by the rain intensity

 and the environment damage. To date, BPBD conducted 
emergency response by involving Indonesia Red Cross, 
Social Office and other organizations. 
Meanwhile, the water level of the flood varies, from 50 to 100
 centimeters. Until now, most victims are staying in their houses
 although they’re flooded. However, there are also others who 
evacuated. Not only houses, the flood also drowned several school
s, village offices, and a number of government and private offices.

Source:
http://adinet.ahacentre.org/reports/view/549
https://act.id/en/news/detail/flood-and-landslide-hits-central-java-s-coastal-area